Tulisan penghibur diri sendiri !

Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Sesungguhnya arti dari ayat dari surat Arrahman tersebut, berulang kali disebutkan sebanyak 31x.
Ketika Allah memberikan cobaan padaku, aku yakin Allah memberikan sesuatu yang dapat aku lewati.
Ketika Allah mencabut cinta dari hati seseorang terhadapku, Allah meyakinkan aku bahwa tak ada yang lebih abadi cinta kasihnya dibanding Dia yang maha penyayang.
Ketika Allah memberikan sakit padaku, aku yakin Allah juga mengangkat dosa-dosaku, dan sesegera mungkin mengembalikan sehatku.
Ketika Allah menunda suatu harapan yang aku inginkan, aku yakin ada skenario indah yang berada dibalik kisah ini.
Allah selalu melimpahkan nikmat padaku, kadang aku yang kurang bersyukur.
Allah memberikan aku orang-orang yang sayang padaku, tapi terkadang aku mengacuhkan mereka.

Ya Allah...
Tuluskan aku dalam niatku, aku tak ingin rapuh!
Kuatkan aku dalam langkahku, aku tak ingin goyah!
Yakinkan aku dalam setiap keputusanku, aku tak ingin menyesal!
Temani aku dalam hidupku, aku tak ingin sepi.... Selengkapnya...

Aku manusia biasa

Aku tidak bertanya "apa nama tempat ini?, daerah mana?" ketika aku dilahirkan. Ketika aku kecil, aku hanya bermain perang-perangan, bola, kasti, bekal, sampai congklak, petak umpet, dan aku yakin permainan itu memang lazim buat anak seusiaku waktu itu dimanapun. Coba anda lihat, mungkin masih ada salah satu buku pelajaran yang aku miliki, se ekor burung yang hinggap dan memakan kutu diatas pungung kerbau, yang kata guru itu disebut simbiosis mutualisme. Sore hari aku juga ber-TPA, dan itupun relatif sama dengan TPA lainnya, kami diajari mengaji, mengaji lagu islam, diceritakan tentang tauladan Rasul, serta dididik menjadi manusia berakhlak mulia, bukan diajari berkelahi, mengganggu teman, kurang ajar terhadap guru dan orang tua...tidak, tidak seperti itu.

Aku yakin dari kades, camat, bupati, sampai gubernur kami, tidak pernah mendokrin warganya untuk menginvasi atau menjajah daerah lain...Ayahku yang wafat 8 tahun yang lalu, juga tidak pernah mengatakan kita adalah suku yang paling baik, paling kuat hingga terhadap yang lain harus kita hinakan! Ayah kami selalu mengajari untuk saling menghormati, bertoleransi, serta mengajari anak2nya untuk rendah hati, dan bertutur dengan kehalusan.


Bapak, Ibu, Kakak, adik....aq sangat menyayangi dia, begitupun kalian menyayangi dia...oleh karena itu aku juga menyayangi kalian. Allah memberi perasaan padaku, artinya Dia tidak membeda2kan aku dengan manusia lainnya. Ada benarnya aku tak punya banyak kelebihan, tapi bukan berarti aku tidak berhak atas kesempatan. kesempatan untuk menyayangi dia, melindungi dia, juga kesempatan untuk merubah kekawatiran kalian...kalau memang sifat buruk selalu diidentifikasikan dengan daerah, kenapa Allah tidak menciptakan aku sebagai bangsa israel, kalaupun aku dilahirkan di mekah, didepan ka'bah apakah menjamin aku tak punya dosa.

Aku sayang dia...aq sayang kalian! Selengkapnya...

wahai teman2 bertoleransi lah!

Ketika anda sedang beribadah, sakit, ataupun bekerja yang memerlukan konsentrasi tentu kebisingan menjadi salah satu yang sangat mengganggu. Saya juga merasakan hal yang demikian, salah satu kebisingan yang saya anggap mengganggu yaitu suara "cempreng" dari knalpot sepeda motor. ketika menelpon kadang suara orang yang berbicara, kita tak dapat mendengarnya...dan banyak hal lain yang membuat saya"sebel" dengan kebisingan itu.
Teman, sebagai makhluk sosial kita seharusnya memiliki tenggang rasa kepada orang lain. bukankah orang yang baik itu adalah orang yang berguna bagi orang lain, jika kamu belom bisa memberikan sesuatu yang berguna bagi orang lain. maka, dengan tidak membuat sesuatu yang menggangu maka kamu telah melakukan hal yang berguna...saya tahu mungkin, saya tidak berhak mencampuri hobi kamu, tapi kita semua mempunyai kepentingan yang berbeda.....finally, saya cuma mengharapkan adanya saling menghormati...so kamu pasti akan lebih di hormati! Selengkapnya...

Ketika amanah menjadi sebuah investasi!

Pemilu yang akan dilaksanakan pada bulan April 2009, dari jauh-jauh hari para peserta pemilu telah mengadakan persiapan masing-masing untuk mendapat hak suara dari rakyat. Pemandangan dipinggir-pinggir jalan raya terkadang membuat kita pasrah melihat baliho-baliho yang terkadang bukan terlihat sebagai pesan visual untuk menarik simpati tetapi sebagai jejalan sampah-sampah yang merusak pemandangan,ntah berapa banyak uang yang mereka keluarkan untuk itu ....tapi sudah lah, itu sah-sah saja koq! Sebagai rakyat jelata (yang sampai hari ini belom punya hak suara ditempat saya tinggal) saya tentu punya harapan sekaligus kekawatiran, betapa darmawan dan royalnya mereka-mereka menjelang pemilu ini! mudah-mudahan jabatan sebagai anggota dewan yang seyogyanya mempunyai fungsi sebagai kontrol, budgetter, dan legislasi bisa dijalankan sebagaimana mestinya oleh mereka-mereka yang terpilih nanti. Sebagai lembaga kontrol, tiap anggota Dewan memiliki kewajiban mengontrol eksekutif dalam menjalankan pemerintahan. Jika ada kebijakan yang tidak sesuai, anggota Dewan harus meluruskan. Berfungsi bugetter yaitu ketika bersama eksekutif menetapkan APBD. Sesungguhnya di sinilah anggota Dewan itu memperjuangkan konstituennya. Apa yang menjadi masukan dan aspirasi dari konstituennya diperjuangkan dalam penyusunan anggaran. Namun anehnya sebagian dari calon-calon tersebut belum begitu mengerti fungsi-fungsi dari jabatan yang akan mereka duduki, parahnya melupakan amanah rakyat , dan berupaya mengeruk keuntungan yang sebesarnya diatas penderitaan rakyat untuk Mudah-mudahan masyarakat kita sudah melek berpolitik tidak menjadi masyarakat yang menjadi korban politik feodal (kalo di daerah saya, menyebutnya politik ikan seluang...^_^) mudah-mudahan kita dapat memilih wakil yang amanah, bermoral, bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Selengkapnya...

Babel "latah" Laskar Pelangi?

Novel dan film laskar pelangi karya andrea hirata sangat fenomenal pada masyarakat kita khususnya Bangka Belitung yang merupakan setting dari cerita tersebut, menurut saya cerita laskar pelangi tersebut sarat akan nilai-nilai yang baik, antara lain dari sisi pantang menyerah terhadap keadaan yang jauh dari kata "refresentatif", persahabatan, kasih sayang terhadap sesama, dan lain-lain. Namun menurut saya, perubahan motto provinsi yang semula "bumi serumpun sebalai" menjadi "bumi laskar pelangi" tidak tepat. Perubahan motto tersebut mengesankan Bangka Belitung mengatrol diri melalui sebuah cerita yang sifatnya kontemporer dan melejit daam waktu yang relatif singkat, padahal adat-istiadat, serta nilai-nilai luhur tersebut telah ada berpuluh-puluh tahun yang lalu, makna dari motto "Negeri serumpun sebalai" menurut saya lebih filosofis dikarenakan motto tersebut bermaknakan kehidupan masyarakat yang "serumpun" yang diartikan berasaskan kekeluargaan dan "sebalai" yang berarti mengutamakan musyawarah dalam mencapai mufakat. Promosi daerah sangat penting, tapi bukankah lebih penting menjadi diri sendiri? Selengkapnya...

Slip merah VS Slip Biru

Saat pengguna jalan raya yang melakukan pelanggaran di jalan raya, misalnya ngebut, melanggar rambu-rambu, tidak memakai helm dan sebagainya lalu dihentikan petugas adalah sesuatu yang memang seharusnya dilakukan. Hal tersebut mencerminkan adanya penegakan hukum di negara kesatuan RI. Namun kadang ada "sesuatu" yang menjadikan citra aparat sebagai pengayom masyarakat menjadi semakin buruk. Hal ini akan menyebabkan pandangan masyarakat yang semula berekspektasi hukum bisa melindungi dan membuat rasa aman berubah menjadi rasa dongkol dan merasa tidak memiliki hukum itu sendiri.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan suatu pandangan saya, bagaimana upaya hukum itu dijalankan di masyarakat kita:
Pernah melakukan pelanggaran di jalan raya?terus ketauan polantas? ditilang? kaciannn deh loh?
menurut referensi yang saya temukan mengenai prosedur tilang menilang, pada saat polantas memberhentikan pelanggar yang melakukan pelanggaran resminya membawa 2 rangkap slip tilang, yaitu berwarna merah dan biru,

Yang berwarna merah ( Lihat Gambar)diberikan oleh polantas, dikarenakan pelanggar menyangkal kalo dia melakukan suatu pelanggaran dan memilih untuk menempuh jalur sidang di pengadilan wilayah tempat terjadinya pelanggaran.

(Slip Merah)

sedangkan Slip yang berwarna biru diberikan apabila pelanggar tidak menyangkal, dan bersedia membayar denda pelanggaran tetapi bukan pada petugas melainkan pada bank BRI atau Bank lain yang ditunjuk, dana tersebut masuk langsung ke kas negara dan jumlah nominalnya tidak melebihi dari Rp 50.600,-


namun bagaimana dilapangan?

Kebanyakan petugas tidak pernah memberikan 2 opsi tersebut, alasan beragam bahkan tidak punya alasan, pelanggar langsung diberikan slip merah, secara tidak langsung berarti pelanggar "dipaksa" menyangkal atas pelanggaran yang dia lakukan dan memilih untuk mempertahankan penyangkalannya di pengadilan. Selain itu, hal tersebut memberikan peluang menyuburkan suap antara pelanggar dan petugas.

Pemberian slip merah, dimaksudkan membuat efek jera?

Maaf, saya tidak setuju akan hal tersebut! bahkan pada sebagian masyarakat menyebut kena tilang tersebut hanya soal beruntung atau tidak beruntung, kalo lolos beruntung kalo gak ketangkap berarti tidak beruntung. bahkan banyak oknum-oknum polisi yang berkendara sepeda motor tanpa kelengkapan misalnya spion dan lain-lain, bahkan tanpa helm.

kalau memang hukum itu ditujukan untuk melindungi dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, mengapa jarang sekali adanya sosialisasi mengenai peraturan tersebut. Apakah ada maksud tertentu?

kalo pembaca ditilang, pilih yang mana slip merah atau slip biru





Kalo saya lebih memilih..............................................jalan yang tidak ada petugasnya ^_^
Selengkapnya...

Eksekusi Amrozi cs

Pada hari Minggu 9 Nopember 2008, ketika terpidana bom bali I di eksekusi pada jam kurang lebih 00.15 wib, sesuai permintaan terpidana korban di eksekusi dengan cara ditembak tanpa ditutup kepalanya. Berikut foto-foto yang saya ambil dari kaskus.com diposting oleh xocang




Selengkapnya...